BERDIALOG DENGAN KEMATIAN

Hi, friends. Meski Judul agak serem, Novel ini samasekali tidak berbau mistik dan klenik, juga tidak mengarah ke Agama. Axl sengaja memilih judul seperti ini karena tokohnya suka meledek maut, bermain-main dengan hal yang tidak biasa dan sepak terjangnya serba mengejutkan! Ikutilah perjalanan seorang Josh Davidson Larson sampai pada detik kematiannya!

Kamis, 31 Januari 2008

Gimana menurut temen-temen isi novelnya..?

Diposting oleh ENDANG AXL di 01.54 15 komentar:
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Mengenai Penulis

Foto saya
ENDANG AXL
JAKARTA, Indonesia
Endang Axl lahir di Cirebon, 5 Oktober. Pernah bercita-cita menjadi Sutradara Film, dan angannya kandas saat keluarga menghakiminya untuk duduk dikursi “pesakitan” Fakultas Hukum. Endang Axl lebih suka dijuluki sebagai Penghayal yang sangat ulung daripada seorang Penulis! Baginya, menulis seperti melakukan Petualangan bathin yang sangat menyakitkan! Ketika semua rasa sakit harus dikuakkan, saat itulah batok kepalanya seperti diledakkan! Alumnus Universitas Jayabaya inipun kurang menikmati hidup “hanya pada satu tempat”. Terbukti telah 19 kali keluar masuk kerja untuk kurun waktu yang relative singkat! Sekarang ini ia bekerja sebagai HRD Dept Head disalah satu Building Management di Jakarta. Sebagai penulis “pemula” Endang Axl sangat membuka hati terhadap “saran dan kritik.” Komunikasi dapat diakses langsung di : endangaxl@yahoo.com.
Lihat profil lengkapku

Berdialog Dengan Kematian

Berdialog Dengan Kematian
Dapatkan di TOKO BUKU GRAMEDIA & GUNUNG AGUNG

Arsip Blog

  • ▼  2008 (1)
    • ▼  Januari (1)
      • Gimana menurut temen-temen isi novelnya..?

SINOPSIS

Josh Davidson Larson adalah gambaran manusia yang mengalami titik kejenuhan luar biasa sebagai manusia yang kaya raya. Ia merasa hidupnya tak lagi menarik, bahkan tidak berguna samasekali ketika semua keinginannya dapat dengan mudah didapat, diraih dan ditaklukkan tanpa melalui proses “perjuangan”. Ia merasa hidupnya tak lebih seperti kakek jompo yang tidak berdaya atau seperti dukun sulap yang pemalas !

Dengan idealisme yang mungkin hanya pantas ada di film-film kartun, Josh akhirnya hengkang dari dunia peradaban untuk membentuk masyarakat tersendiri yang menyerupai kehidupan di jaman batu. “Nafsu” untuk berburu sesuatu melalui “perjuangan” hanya dapat Josh lampiaskan dengan menciptakan dunia rekaan menurut caranya sendiri. Josh berhasil membuat sebuah goa di tengah hutan belantara dan melengkapinya dengan benteng-benteng pengamanan yang begitu ketat. Diantaranya, ia menggaji 21 orang penjaga hutan, lalu memasang 3 tahap warning mematikan di daratan hutan, dan membuat sungai buatan selebar 30 meter yang khusus didesain untuk mengelilingi daratan goa. Hal yang paling mengejutkan, Josh berhasil mempelajari siklus hidup, watak dan emosi buaya pada seorang peneliti binatang buas, dan dari hasil risetnya, ia berinisiatif melibatkan 5 ekor buaya buas untuk bersiaga di sungai! Benteng-benteng pengamanan ini adalah bukti nyata “penolakan” Josh untuk berhubungan dengan dunia luar.

Keputusan Josh untuk “memutus” kontak dengan masyarakat peradaban, menjadi semacam “tragedy” yang memilukan. Meski gejala Psychologist semacam ini telah menjangkiti kalangan jetzet Amerika sejak puluhan tahun silam, tapi kenekatan Josh adalah bukan perkara gampang. Pada awal-awal ia mulai berhalusinasi pada kehidupan mundur ini, Josh telah dicap sebagai manusia nyeleneh dan menghina kemapanan.

Kehidupan asmara Josh pun diwarnai banyak insiden. Mulai dengan matinya seorang gadis yang tertembak disebuah Casino, sampai kehadiran gadis bernama Sandina Monaria. Gadis yang terakhir disebutkan ini, adalah sosok perempuan yang memiliki kekuatan cinta tiada banding. Akankah Sandina mampu menggempur semua keraguan Josh tentang “kebenaran cinta?” Mampukah Sandina menutup celah bagi Josh untuk bisa lari dari keagungan cinta? Dan bagaimana nasib cinta mereka ketika harus dihadapkan pada maut? Baca habis! Dapatkan Novel ini di Toko Buku "GRAMEDIA & GUNUNG AGUNG" Terdekat...